Cari Blog Ini

Rabu, 29 Februari 2012

KEAMANAN PART II: SAKLAR RAHASIA



Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, terdapat berbagai sisi negatif di Vixion kalau dilihat dari sudut pandang keamanan. Untuk itu, di bagian kedua ini, aku mengaplikasikan sebuah cara yang lumayan ampuh untuk mencegah orang membawa kabur motor kita dengan seenak hatinya :)
Karena Keamanan Bagian I (yang merupakan keamanan bawaan dari Vixion) adalah keamanan yang mengharuskan motor tidak bisa dipindah2, yang pasti akan menyulitkan ketika parkir di pinggir jalan, maka Keamanan Bagian II ini merupakan keamanan yang lebih fleksibel. Tentu saja dengan nilai negatifnya sendiri, akan dibahas lebih lanjut di bagian bawah.
Setelah aku mencari-cari cara untuk mengamankan my Vixion ketika diparkir, padahal dengan catatan kalau dipasang alarm tambahan akan menghanguskan garansi kelistrikan, maka setelah aku diskusi dengan chief mechanic BeRes di kotaku, aku punya ide untuk memasang saklar rahasia (sttt....jangan bilang2 ya, biar tetap rahasia) yang memutus kelistrikan pengapian. Sebenarnya Vixion sendiri sudah mempunyai saklar untuk mengatur hal ini, yaitu saklar Cut-Off Engine (saklar warna merah menyala di handle bar sebalah kanan), dan kita akan memanfaatkannya untuk memasang saklar rahasia (sekali lagi, sssttt...).
Sebelum kita mulai, alangkah baiknya kalau kita persiapkan alat2nya dahulu ya... Kalau aku menggunakan:
  • Obeng (+) untuk membuka kap lampu depan.
  • Tang Potong/Gunting/Cutter untuk memotong kabel nantinya.
  • Kabel listrik yang untuk motor (bisa menahan arus 3A, walaupun pada prakteknya tidak dialiri arus sebesar itu) sepanjang 1,5-2meter untuk menghubungkan kabel Cut-Off Engine dengan saklar rahasianya.
  • Saklar (terserah mau yang dipencet atau menggunakan tuas) yang akan kita fungsikan sebagai saklar rahasia (ssttt...).
  • Skun male dan female untuk menyambung kabel nantinya.
  • Korek Api untuk mengelupas isolasi kabel yang akan disambung.
  • Solder beserta tenol untuk menyambungkan serabut kabel dengan skun.
  • Selang kecil (ukuran sekitar 0,5cm) untuk membungkus skun female yang telah disambung agar menghindari resiko hubung singkat.
  • Lem tembak agar menutup selang dengan rapat dan untuk menempelkan saklar nantinya.
  • Isolasi listrik (biasanya warna hitam) untuk melindungi sambungan skun male.
  • Kunci ring/shock ukuran 10 untuk membuka baut pengunci tangki bensin (disarankan untuk tidak menggunakan kunci pas, karena akan kesulitan dalam memutar bautnya).
  • Kayu/Palu sepanjang 30cm (bisa kurang atau lebih, silakan dikira2 sendiri yah) untuk menopang  tangki agar kita bisa leluasa menempelkan saklar.
Gambar peralatan yang saya gunakan (part kecil tidak saya foto, karena lupa).

Untuk pemasangannya, tanpa berlama2, akan saya tunjukkan sebagai berikut:
  1. Buka Cover Lampu Depan Vixion terlebih dahulu, dengan cara membuka 2 baut (+) yang ada di bagian bawah-depan dari cover lampu.
Berikut adalah Gambar Bagian bawah-kanan dari lampu utama.

Untuk menunjukkan baut yang harus dilepas, di dalam gambar ditunjukkan dengan lingkaran biru. Silakan dilepas untuk yang bagian kiri juga yah (total 2 baut saja, menggunakan obeng (+) bawaan bisa koq). Sedangkan gambar lingkaran kuning menunjukkan baut penyetel ketinggian lampu depan. Silakan diatur kalau lampu depan terlalu rendah, hingga lampu jauh tidgfgfgffak dapat menjangkau 20meter di depan, atau kalau lampu terlalu tinggi, hingga lampu jauh bisa menyorot sampai ke mata pengendara di depan kita. (Untuk menyetel ketinggian lampu akan dibahas di artikel selanjutnya)
  1. Setelah terlepas, angkat mika lampu depan ke bagian atas (seperti gambar panah) untuk membuka kap lampunya. Setelah terangkat maka secara otomatis mika akan terlepas dari dudukannya.

Angkat mika lampu ke atas yah..


  1. Setelah terbuka, cari sambungan seperti yang ada di gambar.

Sambungan seperti inilah yang akan kita bedah.
  1. Apabila sambungan telah ketemu, maka tugas selanjutnya adalah mencari kabel merah strip putih untuk kita uthek2 :)
    1. Apabila telah ketemu, mari kita potong kabel merah strip putih tersebut, jangan terlalu mepet dengan sambungan, tapi sisakan sekitar 2cm agar kita mudah memasang skun.
    2. Setelah terpotong, kupas isolator karetnya menggunakan korek api.
    3. Setelah itu, pasangkan skun male dan female pada tiap ujung yang terkelupas tadi dan solderlah agar menjadi kuat. (apabila kualitas skun sudah bagus, tanpa disolderpun seharusnya sudah kuat)
    4. Jangan lupa selimuti skun female dengan selang kecil dan mantapkan menggunakan lem tembak.
    5. Untuk solderan/sambungan di skun male, selimuti dengan isolasi listrik agar tidak mudah korslet.
  2. Apabila langkah nomor 4 telah selesai dilakukan, kurang lebih hasilnya seperti di bawah ini

Kondisi setelah pemasangan skun.

Pada lingkaran biru tersebut, skun female telah dilindungi selang kecil yang bagian kirinya telah dilem. Sedangkan skun male telah dilapisi oleh isolasi listrik pada bagian sambungannya (hihihi...jadi gak keliatan merah strip putih lagi dah, justru jadi item sekarang).
  1. Setelah itu, sekarang kita bertugas untuk membuat sambungan juga untuk pemasangan saklar. Yaitu, kabel yang telah kita persiapkan tadi, 2 kabel di salah satu ujungnya kita sambung dengan skun male dan female seperti langkah no.4. Sedangkan 2 kabel di ujung lainnya kita hubungkan dengan saklar dan kemudian disolder. Jangan lupa, biar nggak korslet, lapisi juga bekas solderan menggunakan lem tembak.

Ini adalah gambar saklar yang telah direkatkan dan dilem.
  1. Setelah itu,  silakan buka baut pengait tangki bensin, kemudian angkat dan ganjal menggunakan kayu/palu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Lalu silakan selipkan saklar rahasia ke tempat rahasia di Vixionmu (tapi jangan dibilangin di sini, ntar ndak udah nggak rahasia lagi) dan rekatkan dengan kuat menggunakan lem tembak. Sementara itu, kabelnya diulur sampe ke kap lampu depan. Silakan cari rute yang paling enak dan paling aman. 
  2. Kemudian jangan lupa pasangkan kabel saklar dengan kabel engine cut-off. Menggunakan pasangan skun, hubungkan serapat dan sekencang mungkin.

Berikut adalah gambar setelah disambung.

  1. Setelah terpasang, jangan lupa dicoba dulu. Kalau sudah sukses, bisa dipasang lagi semuanya seperti semula dan sistem pengamanan siap digunakan.


Buat mereka yang ingin mempelajari skema rangkaiannya, dapat dilihat pada model gambar di bawah:

Pemodelan rangkaian.
Keterangan:
a. Lingkaran merah menunjukkan Saklar Cut-Off Engine Vixion (ada di handle bar sebelah kanan).
b. Garis hitam menunjukkan jalur rangkaian asli sistem Cut-Off Engine (aslinya berwarna merah strip putih).
c. Lingkaran kuning menunjukkan sistem Cut-Off Enginenya (tidak digambarkan secara lengkap).
d. Kabel biru menunjukkan kabel rangkaian Saklar Rahasia.
e. Lingkarang hijau menunjukkan Saklar Rahasia
Jadi dengan memotong kabel asli (warna merah stri putih), kemudian secara seri dihubungkan dengan Saklar Rahasia, maka Saklar Rahasia dan Saklar Cut-Off Engine harus dinyalakan semua agar motor bisa dihidupkan. Apabila salah satu dari saklar tersebut dalam posisi off, maka motor tidak bisa dinyalakan. Hihihi...jadi kalau ada orang iseng merusak lubang kunci pun, paling bakal dicurigai orang banyak ketika menyalakan motor nggak bisa-bisa :p

Mengapa aku lebih memilih menggunakan penghubung skun daripada langsung menyambung antar kabel:
  1. Karena lebih reliabel. Aku pernah mengalami kejadian dimana saklar yang tak pakai retak (karena kualitas saklar yang kurang bagus, hihi..hanya seharga 1500 rupiah sih), jadi motor gak bisa menyala. Untuk itu, tinggal buka kap lampu depan, terus copot kabel saklar pengaman, dilanjutkan dengan menyambungkan kembali kabel merah strip putih. Udah deh, motor bisa nyala lagi dengan normal.
  2. Sewaktu-waktu bisa dikembalikan ke standarnya. Apabila sistem pengamanan dengan cara ini dipermasalahkan (BeRes mengancam menghilangkan garansi kelistrikan, atau mau memodifikasi dan tidak mengaktifkan sistem ini) maka kebel dan saklar dapat dilepas, dan tinggal menyambungkan lagi kabel merah strip putihnya.
  3. Lebih reliabel daripada menyambung langsung dan menutupnya dengan isolasi. Karena bahan perekat (lem) pada isolasi biasanya akan meluruh ketika terlalu sering terpapar kelembaban (isolasi jadi terlepas dan bekas isolasi akan lengket-lengket). Akan tetapi sambungan skun seperti ini lebih awet dan tahan lama (tergantung dengan tingkat kerapian dan kekuatan penyambungan skun dengan kabelnya).
    Walaupun pemasangan skun lebih ribet daripada sambung langsung, dan nantinya di kap lampu akan lebih menonjol juga, tapi itu dapat diatasi koq :)

So...buat yang mau modif untuk menambah tingkat keamanan motornya, trik ini bisa dijadikan salah satu solusi.
Tapi ingat, nggak ada yang benar-benar aman di dunia ini. Sistem pengamanan seperti ini pun bakal kewalahan ketika pencuri mengangkat motor secara utuh dan diangkut menggunakan mobil. Jadi waspadalah dan berdoalah :)
Apakah ada yang mau menambahkan trik lain??? silakan....

Kamis, 23 Februari 2012

Keamanan Part I : Gembok Standar Tengah


Apabila dilihat dari sisi keamanan, Vixion mempunyai banyak nilai negatif. Beberapa di antaranya adalah:
  1. Motornya bagus, jadi peminat banyak.
  2. Harga jual kembali yang lumayan tinggi.
  3. Part motor banyak diperlukan orang.
  4. Tidak adanya perlindungan tambahan ketika membeli kecuali kunci kontak standar yang tanpa SKS (Secure Key System) atau MKS (Magnetic Key Shutter).
  5. Lari Vixion yang lumayan kencang, bikin susah dikejar kalo udah dipegang maling :p
Yah...nggak mendoakan sih, tapi bukannya lebih bagus kalau kita jaga2. Sedia payung sebelum hujan lah, daripada ntar kalo kehujanan terus kecewanya di belakang.
Setelah melihat-lihat dengan seksama di Body Vixion, ternyata ada “sesuatu” yang aneh di standar tengahnya Vixion. Cekidot...
Berikut “sesuatu” yang dimaksud. Apabila kotak hijau diperbesar maka....

Teng...teng....... ternyata ada lubang aneh di bawah tuh.

Ternyata ada lubang tempat menaruh pembatas yang digunakan untuk mengganjal standar tengah untuk dinaikkan. Hmmm...sebenarnya cara yang bagus untuk mengamankan kendaraan sih. Sayang sekali, sungguh sangat sayang sekali, hal ini tidak disosialisasikan oleh pihak penjual (baca: dealer), sehingga mayoritas masyarakat tidak mengetahui akan adanya sistem pengamanan seperti ini.
Akhrnya setelah mencoba dan mencoba, aku mempunyai spot untuk menambahkan keamanan Vixionku dengan cara seperti ini :)
Berikut adalah tempatku menyimpan gembok super :D

Gembok super beserta kuncinya (lingkaran biru) yang kugantung beserta kunci utama (kotak kuning).

Ketika sistem pengamanan diaktifkan, standar tengah gak bisa dinaikkan.

Hmmm...setelah beberapa waktu menggunakannya, beginilah reviewku:
  1. Sistem ini keamanannya lebih tinggi dari SKS maupun MKS. Tingkat keamanan ditentukan oleh kualitas gembok yang digunakan. Mau pakai password atau kunci, silakan pilih.
  2. Agak repot sih, harus mindah gembok dari footstep belakang ke lubang standar tengah, harus jongkok masangnya, tapi semua itu terbayar dengan kepuasan dan keyakinan kalau Vixionku bakal menjadi lebih aman (amin...).
  3. Kalau lupa (gembok masih terpasang, tapi motor mau dijalankan) sistem ini relatif aman, karena gembok maupun lubang gembok gak mudah patah (bayangkan kalau pengamanan gembok cakram, apa nggak runyam tuh kalau kelupaan terus dijalankan).
  4. Bener-bener bikin maling ilfil kalau ngeliat sistem pengamanan kayak gini, karena motor hanya bisa dimaling dengan cara menggergaji gembok (tergantung kekuatan gembok sih, tapi yang jelas sangat repot dan lama) atau kalau nggak dengan mengangkat motor secara langsung (gak bakal dilakukan karena selain berat, juga sangat memancing perhatian).
  5. Jangankan maling, Tukang Parkir ajah juga ilfil kalo ada yang parkir dengan pengamanan kayak gini. Jadi kalo parkir dipindah2, cara ini nggak bisa digunakan.
Itu caraku, gimana dengan kamu?


Selasa, 21 Februari 2012

Spatbor Kolong a.k.a. Rear Fender

Setelah mengarungi jalanan dengan Vixionku selama beberapa lama, akhirnya aku menyadari bahwa:
  1. Cipratan dari ban ke kaki pengendara (baik itu depan maupun belakang) terlalu mantap (apabila tak bandingin dengan motor bebekku yang dulu).
  2. Shock breaker belakang terlalu cepat kotor ketika musim hujan (walaupun sudah dipasangin karet pelindung shock breaker).
  3. Cipratan ke kaki pembonceng semakin menjadi-jadi, ketika melewati daerah basah, pasti pembonceng akan sangat merasakannya.
Sepertinya ini dikarenakan ban motor sport yang lebih gede ukurannya daripada ban bebek. Dan juga bentuk bodi motor yang nggak ada penutupnya. Ini akan diperparah ketika menggunakan ban jenis garuk tanah (memakai kotak tahu di ban, kayak crosser itu lah). Memang, untuk menghindari hal seperti itu nggak akan bisa 100%, akan tetapi paling nggak pasti ada cara untuk mengurangi.... setelah bertapa selama beberapa hari, akhirnya aku menemukan beberapa solusi:
  1. Kembali menggunakan Honda Astrea Grandku >> Tapi opsi ini aku tidak suka, karena cipratan ban belakang ke boncenger lebih parah, dikarenakan spatbor belakang grandku udah nggak ada topinya. Alhasil ketika hujan atau melibas track basah, pembonceng pasti akan mandi gratis di bagian punggung dong. Kasiannnn....
  2. Menggunakan motor matic, yang notabene sangat membantu menghindari dari cipratan ban depan maupun belakang >> Heh...opsi yang sangat tidak ku suka...emang ganti motor matic tidak nambah biaya apa...kan aku nggak punya motor matic. Lagian kalo pake matic, kurang sreg kalau tak bawa jalan2 jauh :p
  3. Setelah melihat2 Vixion SE, sepertinya ada opsi yang bagus nih, dan memungkinkan untuk dilakukan. Yaitu memasang Cover Engine depan (sampai saat ini belum menemukan yang cocok) dan Spatbor Kolong. Ayo hunting...... :D
Setelah keluar masuk toko variasi dan mensurvey harganya, kutemukan wujud yang sesuai dengan incaranku dan dekat rumahku :) sipp...saatnya memasang...
Maaf...karena hujan rintik2 dan terburu-buru, nggak sempet foto2 di toko. Barang seharga nggak lebih dari 50k ini juga gak ada foto sebelum dipasang, pokoke langsung bawa pulang aja terus tak pasang sendiri, berikut langkah pemasangannya:
  1. Lepas keteng rantai asli (namanya apa yah, pokoke itu lho, yang digunakan untuk menutup rantai, terbuat dari plastik).
  2. Lepas roda belakang (kata yang jual, tanpa melepas roda juga bisa koq masangnya, tapi karena tak coba2 tetep gak bisa masuk, ya udah, nyopot roda aja lah).
  3. Lepas karet pelindung shock breaker (opsional >> aku mikirnya, spatbor kolong di Vixion SE aja nggak pakai pelindung karet koq, lagian cipratan lumpur kan bakal terhalang spatbornya >> cara pandang yang salah, akan saya ralat kemudian).
  4. Pasang spatbor belakangnya, PnP koq ama dudukan asli, tinggal masang lagi baut yang dari keteng tadi. Untuk bagian kanannya dapat ditambahi baut atau tali pengikat (opsional, karena tidak ditambahi juga cukup kuat koq).
  5. Biar bisa jalan, pasang kembali rodanya :p di bawah adalah penampakannya
Rear Fender

Hihihi...cukup keren yah (menurutku sih). Lagian modelnya juga sama seperti milik Vixion SE (IMO). Dan setelah tak buat jalan2 beberapa lama, menerobos medan yang sulit, dari gunung hingga lembah (lebay mode: ON) akhirnya aku menyadari bahwa pemasangan Spatbor Belakang saja masih bikin masalah, yaitu kotornya shock breaker belakang. Huhhh...koq kayaknya nggak beres terus sih. Dan setelah tak lihat2, sepertinya masalah ini bisa diatasi dengan memasang karet pelindungnya lagi dah. Akhirnya tak ulangi lagi dah, jadi tak lepas lagi spatbornya, kemudian tak pasang karetnya dulu, baru tak pasang lagi spatbornya. Hehe...mantap, shock breaker belakang jadi lebih terjaga kebersihannya dah :)

Bagian yang dilingkari biru adalah karet pelindung yang dimaksud.

Selama beberapa waktu menggunakan Spatbor belakang ini, beginilah review dariku:
  1. Good Looking, yah...jadi gak keliatan standar2 amat dah :8
  2. Lumayan mengurangi cipratan air bercampur kotoran dari roda belakang (saya bilang lumayan lhooo...).
  3. Ekonomis, hehe, dengan budget kurang dari 50k sudah bisa mendapatkan penampakan yang menyerupai Vixion SE
  4. Sangat membantu untuk menjaga kebersihan Shock Breaker belakang. Karena letaknya yang sangat tersembunyi membuat Shock Breaker belakang jarang dibersihkan (untukku sih), jadi menjaga kebersihannya akan sangat membantu untuk menjaga umurnya 'v'
Berikut beberapa penampakan hasil pemasangan Spatbor Belakang a.k.a. Rear Fender di Vixionku

Hmmm...gimana pendapatmu???

Pemasangan Pelat Nomorku

Hmmmm...tentu kita sudah sering mendengar tentang peraturan mengenai pemasangan Pelat Nomor yang diharuskan untuk tidak merubah bentuk asli dari Pelat Nomor itu sendiri kan????
Kalau pemasangan yang seperti ini bagaimana? Cekidot di gambar bawah ini yah...

Penampakan bagian belakang dari Pelat Nomor Belakang.

Gambar di atas adalah penampakan Pelat Nomor bagian belakang (untuk bagian depan kurang lebih sama lah). Jadi, untuk pemasangan dengan cara seperti itu, yang saya lakukan adalah:
  1. Pertama-tama siapkan pelat tebal dulu (kalau nggak salah yang tak pakai itu ±2mm). Potong dengan ukuran yang lebih kecil dari ukuran Pelat Nomor aslinya (tapi juga jangan terlalu kecil, ndak tulisannya nggak kelihatan). Kemudian tempatkan plat pada dudukan Pelat Nomor dan lubangi untuk pemasangan baut.
  2. Pasang baut (biasanya ukuran 10) ke pelat tebal yang sudah dibuat. Kemudian lem bautnya menggunakan lem castol (bukan iklan nih, bisa diganti dengan lem merk lain koq). Agar ketika pemasangan, bautnya tidak mudah berputar2 nantinya. Tunggu sampai lem kering.
  3. Bagian putih (bingkai) di sekitar Pelat Nomor harus diratakan dahulu, dengan cara dipukul menggunakan palu karet, dialasi kayu (biar nggak lecet2 dong Pelat Nomornya.
  4. (Optional) Kalau merasa cat yang asli kurang bagus, bisa dicat ulang, dengan catatan, tentu saja warna cat disesuaikan dengan warna Pelat Nomor yang asli. Tunggu sampai kering, baru lanjut ke langkah selanjutnya.
  5. Tempatkan pelat tebal di depan Pelat Nomor, dan mal bagian yang mau ditekuk dengan cara menggores bagian depan Pelat Nomor (yang berlatarkan hitam >> jangan sampai kena tulisan nomornya yah) menggunakan cutter. Ini akan memudahkan dalam proses penekukan.
  6. Pasangkan bagian belakang Pelat Nomor menutupi kepala baut yang telah dilem tadi, dan tekuk sekeliling Pelat Nomor ke pelat tebal. Kalau sudah, menggunakan palu karet tadi dan beralaskan kayu lunak, pukul2 sekeliling pelat, biar hasilnya lebih rapi dan lebih kuat.
  7. Selesai!!! Sekarang Pelat Nomor dapat langsung dipasang.
Alasan kenapa saya memasang Pelat Nomor dengan cara tersebut adalah:
  1. Dari segi estetis, tentu saja pemasangan dengan cara seperti ini lebih enak dilihat, karena tidak terlihat kepala baut yang menonjol dan tidak perlu melubangi Pelat Nomor asli.
  2. Dari segi visibility, tentu saja pemasangan ini sangat membantu agar pelat Nomor dapat dilihat dengan jelas. Karena fokus hanya di bagian tulisan saja (tidak terganggu dengan border putihnya. Terlebih lagi di bagian depan, dengan ukuran yang dikecilkan sedikit ini, Pelat Nomor tidak akan tertutup lampu utama :)
  3. Masalah awet...sudah terbukti, pemasangan dengan cara penambahan pelat tentu akan bikin awet. Karena Pelat Nomor tidak mudah tertekuk, tidak rusak karena dilubangi dan juga tidak mudah terlepas. Terlebih tidak mudah goyang dan bunyi kletek2 ketika berjalan kencang.
  4. Ramah lingkungan (IMHO) karena pelat tebal yang digunakan tidak perlu diganti selama bertahun-tahun ke depan, dan dapat digunakan untuk pemasangan Pelat Nomor selanjutnya. (sudah saya buktikan di motor lamaku, hampir 12 tahun memasang dengan cara ini)
  5. Ramah juga untuk motor (terutama Vixion >> Lihat gambar paling bawah). Kotak berwarna pink memperlihatkan jarak antara Pelat Nomor dengan lampu sein. Dengan ukuran yang lebih kecil, pelat tidak akan menggores lampu. Di motor temenku, dia memasang Pelat Nomor langsung saja, dan hasilnya, Pelat Nomor menggores lampu sein (padahal umur motornya belum ada 5bulan). Hal ini dikarenakan pada Vixion, terdapat tonjolan yang mencegah pemasangan pelat nomor terlalu ke bawah (lihat lingkaran warna pink >> di tempat pemasangan bagian depan juga ada), yang apabila dipasang pelat nomor asli, maka Pelat Nomornya dapat dengan mudah menyundul lampu sein.
Hmmm...tapi sangsi juga sih, apakah pemasangan dengan cara seperti ini bakal melanggar peraturan apa enggak. Cuma saja, kalau ada polisi yang menegur, saya sudah nyiapin beberapa jurus:
  1. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor harus memenuhi syarat bentuk, ukuran, bahan, warna, dan cara pemasangan.
    Peraturan yang tak temukan hanya ini :( Apakah ada yang menemukan peraturan yang lainnya? Yang menunjukkan bahwa cara pemasangan dengan cara di atas adalah salah? Masih ragu je, dengan syarat bentuk di atas :o
  2. “Pemasangan seperti ini akan memudahkan Bapak/Ibu untuk melihat dengan jelas Pelat Nomor saya. Coba lihat di bagian depan Pak/Bu, kalau saya pasang biasa, bagian atas akan tertutup lampu utama.”
  3. “Pemasangan ini juga membantu saya agar tidak merusak lampu sein Pak/Bu (lihat keterangan nomor 5 di atas). Seharusnya pihak produsen Sepeda Motor juga diberikan arahan mengenai ukuran Pelat Nomor, sehingga bisa mendesain dudukan Pelat Nomor yang tidak merusak properti sepeda motor itu sendiri.”
  4. “Kalau pemasangan yang menurut saya ini memudahkan, tetapi tetap ditilang, bagaimana dengan tukang cat yang mengecat Pelat Nomor ini? Soalnya lihat saja, pasti banyak dari Pelat Nomor asli yang pengecatannya dilakukan dengan sembarangan (pada lingkaran merah >> angka 9 dan 8 koq jadi satu??? ; lingkaran biru >> itu huruf Q apa O??? ; lingkaran kuning >> lebih mudah membaca angka 5 atau membaca keseluruhan Pelat Nomor ini Pak/Bu?). Daripada Bapak/Ibu mempermasalahkan Pelat Nomor ini, Bapak/Ibu seharusnya memperbaiki cara pengecatan yang dilakukan di Kantor Samsat dulu aja, biar kita juga sama-sama enak “
(jangan lupa kasih senyum dan sampaikan argumenmu dengan nada yang rendah, biar polisi juga menerima pernyataanmu)


Tampak Belakang

Bagaimana dengan kamu?